1. Nathania

1797 Words
"Ada yang setiap malam tersiksa karena mencintai seseorang diam-diam, Lalu merindukannya dalam-dalam." ------ "Park Seo Jon, sialan!" umpat Nathania. "Kalau saja aku tidak menonton drama korea hingga subuh, mungkin tidak akan terlambat seperti ini." Pagi ini untuk untuk kesekian kalinya Nathania harus terlambat tiba di kantor karena alasan yang begitu sepele. Dengan sangat tergesa-gesa ia melangkahkan kaki, menyisiri koridor gedung Blackhorse Corporation untuk segera sampai ke ruang kerjanya. Namun, belum lagi sampai, tanpa sengaja Nathania menabrak seorang pria yang berlawanan arah hingga mereka berdua sama-sama terduduk di lantai. "Astaga! Apa badanku kurang besar sehingga kau tidak melihatku?" sungut Pria di hadapannya. Sambil meringis, Nathania mencoba bangkit. "Maaf, aku terburu-buru jadi tidak melihatmu. Sekali lagi aku mohon maaf," balas Nathania tanpa menoleh sedikitpun ke arah lawan bicaranya. Ia terlalu sibuk merapikan blazer yang dikenakannya. Kemudian berlalu begitu saja tanpa memperdulikan pria yang ditabraknya mengumpat kesakitan. "Sial! Kenapa ada karyawan kurang ajar seperti itu di BlackHorse." Perasaan lega pada akhirnya menyelimuti hati Nathania. Bagaimana tidak, ia bisa tiba di ruang kerja selang beberapa menit sebelum Andrew, si supervisor paling killer di kantor berkeliling ruangan. Baru saja mendudukkan diri, sudah ada seseorang yang menegur kelakuan Nathania. "Terhitung ini kali kedua kau terlambat, Nath. Sebenarnya apa yang kau lakukan hingga akhir-akhir ini tiba tidak tepat waktu?" tegur Keyra, sahabat Nathania. Sambil mengatur napas, Nathania mulai menjawab. "Beberapa hari belakangan ini aku terlalu sibuk menonton drama korea hingga larut malam, itu sebabnya jadwal tidurku sedikit kacau." Keyra menggelengkan kepala mendengar jawaban yang di lontarkan Nathania. "Astaga Nath, mungkin sekarang kau bisa selamat. Kalau besok Pak Andrew mendapatimu kembali terlambat, sudah ku pastikan kau pasti di hukum," tukas Keyra. Nathania mengangkat kedua bahunya dramatis. "Mau bagaimana lagi, kau tahu sendiri hobiku yang suka menonton drama Korea. Lagi pula film 'Whats Wrong with Secretary Kim' terlalu bagus kalau dilewatkan, Key. Kau juga harus menontonnya. You know, what? Aku merasa seolah-olah jadi Kim mi-so setelah nonton drama itu," dalih Nathania. "Lalu menganggap Pak Andrew adalah Park Seo Jon? Atasan tampan tapi begitu sulit untuk di takhlukkan?" selidik Keyra. Nathania mendengkus. "Yang benar saja! Kenapa harus Pak Andrew yang menjadi Park Seo Jon? Sekalian saja Mr. Richard. CEO kita yang satu itu lebih cocok menyandang pimpinan dingin sedingin es batu." "Ku rasa Nathania memang harus sekali-kali di hukum, Key." cibir Alex, teman pria yang duduknya berhadapan dengan Nathania. Tanpa pikir panjang Nathania langsung mencubit lengan Alex yang sengaja menggodanya. Mereka bertiga pun akhirnya tertawa bersamaan hingga datang seseorang pria yang menghentikan kegiatan mereka. Pria tampan dan karismatik namun bersikap terlalu kaku kepada semua orang. Dialah Andrew, supervisor tampan namun banyak ditakuti pekerja lainnya. Dengan langkah tegap, Pria itu mendekati posisi duduk Nathania. "Nath, mulai hari ini kau secara resmi ditugaskan di gedung utama menggantikan Salsa yang resign minggu depan," perintah Andrew. Sontak Nathania dan kedua temannya terlonjak kaget mendengar pengumuman tiba-tiba yang di ucapkan Andrew. Nathania menatap lekat wajah Andrew. "T-tapi, pak. Apa ini tidak terlalu mendadak? Lagi pula kenapa harus saya yang menggantikan Salsa?" tanya Nathania terbata. Andrew bersedekap di depan dada. "Pihak HRD meminta pertolongan untuk merekomendasikan karyawan yang pantas menggantikan Salsa. Aku sengaja mengajukan nama mu, karena ku rasa kau cukup kompeten di posisi itu," balas Andrew. Nathania memandang lemas ke arah Andrew. "Apa harus hari ini juga pak? Bapak 'kan tahu Salsa menduduki posisi apa selama ini?" tanya Nathania kembali memastikan. Ya, semua orang sangat tahu. Salsa selama ini menjadi sekretaris pribadi seorang CEO BlackHorse Corporations. Itu artinya Nathania tak akan bisa lagi bebas melenggang ke sana kemari seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya. Karena ia harus standby di meja kerja dan mengikuti ke mana pun CEO mereka pergi. Andrew tertawa sinis ke arah Nathania. "Jelas aku tahu, Nath. Itu sebabnya aku merekomendasikanmu untuk menggantikan Salsa," jawab Andrew memecah keheningan. "Untuk itu sekarang kemasi barangmu. Tiga puluh menit lagi kita pergi ke gedung utama untuk menemui atasan." titah Andrew setelahnya pergi meninggalkan ruangan. Nathania mendengkus kesal dengan keputusan sepihak yang di lakukan Andrew kepadanya. Walaupun ia bisa saja menjalankan tugas yang baru. Namun tetap saja keputusan ini terkesan mendadak hingga Nathania tak memiliki persiapan terlebih dahulu. Melihat sahabatnya menekuk wajah akibat kesal. Keyra dan Alex menghampiri dan membantu Nathania yang tengah merapikan satu persatu barang-barang di atas mejanya. "Aku pasti akan kesepian di ruangan baruku," ucap Nathania sengaja mencebikkan bibirnya seakan sedih berpisah dengan para sahabatnya. "Aukh!" pekik Nathania kemudian. Bukannya turut sedih, Alex dengan sengaja mencubit pipi Nathania. "You are totally drama queen, Nath. Dasar berlebihan! Ruanganmu cuma di depan sana. Jalan kaki lima menit pun sampai kalau ingin mengunjungi kami atau sebaliknya," sungut Alex di balas gelak tawa oleh Keyra. "Kalian berdua memang seperti kucing dan anjing kalau bertemu!" Keyra mendengkus melihat kelakuan kedua sahabatnya. Tepat setelah selesai membantu Nathania merapikan semua barangnya. Andrew kembali datang dan mengajak Nathania untuk segera mengikutinya. Jelas di wajahnya ia terlihat malas mengikuti Andrew yang begitu bersemangat menuju gedung utama BlackHorse Corporations. Sesampainya di sana. Sudah ada Salsa yang menunggu dan mempersilhkan mereka berdua untuk masuk ke ruangan CEO. Memasuki ruangan bernuansa putih bercampur Coklat. Andrew dan Nathania mendapati si pemilik ruangan tengah sibuk duduk berkutat dengan tumpukan berkas yang ada di meja kerjanya. Pria berambut cokelat itu terlihat begitu serius hingga panggilan Salsa mengalihkan pandangannya. "Mr. Richard, maaf mengganggu, Sekretaris pengganti saya sudah hadir di sini bersama Andrew dari bagian supervisor divisi perencanaan," ucap Salsa. Richard mengangguk sekilas, namun sorot matanya kemudian berubah seakan menemukan keterkejutan. "Kau ---" Richard terdiam sesaat mengamati wanita di hadapannya dari ujung rambut hingga kaki kemudian melanjutkan kembali ucapannya. "Kau yang menabrakku tadi pagi, kan?" tuding Richard. Sedang Nathania tampak bingung mendengar ucapan Pria di hadapannya. Lalu sepermenit kemudian ia terlihat menepuk keningnya sendiri. "Astaga, A-apa anda yang saya tabrak tadi pagi?" tanya Nathania terlihat gugup. Sedang Richard menaikkan salah satu alisnya seraya memandang dalam wajah Nathania. "Menurutmu?" Oh My GOD Apa kau bodoh Nathania! Bisa-bisanya kau menabrak CEO perusahaan ini. Celakanya kau tinggalkan begitu saja ia tadi pagi, tanpa membantu nya sedikitpun. Kau benar-benar cari mati! Nathania menelan saliva nya kuat-kuat. Mengumpat dalam hati tak memperdulikan pria di hadapannya yang kini terlihat begitu kesal. "Saya minta maaf Mr.Richard. Saya telah lancang menabrak mister tadi pagi," bukannya memaafkan Richard menyangsikan ucapan dari Nathania. Richard mendelik. "Bahkan setelah menabrak kau meninggalkanku begitu saja tanpa rasa bersalah?" Sorot mata tajam terlihat di wajah Richard membuat Andrew yang ada disana berinisiatif mengambil alih pembicaraan. "Sebelumnya mohon maaf Mr. Richard jika partner saya melakukan kesalahan fatal terhadap anda. Terlepas itu semua, saya pastikan setelah ini Nathania tidak akan berulah lagi. Saya bisa menjamin itu," ucap Andrew menenangkan. Richard memandang wajah Andrew sekilas lalu menganggukkan kepala setuju dengan apa yang diucapkan Andrew kepadanya. "Baiklah, semoga partnermu bisa diandalkan, drew. Aku sangat tahu kinerjamu, ku harap dia melakukan hal yang sama sepertimu." tunjuk Richard tepat ke arah wajah Nathania. Kemudian Salsa meminta Nathania mengikuti langkahnya menuju ruang kerja yang baru. "Hari ini aku akan mengajarimu beberapa hal yang harus kau lakukan. Kau bisa mencatatnya agar tidak lupa Nath. Kau juga harus ingat, Mr.Richard sangat perfectsionist. Jadi pastikan semua yang kau kerjakan harus sempurna tanpa cacat sedikitpun." Nathania kembali tercengang mendengar penjelasan Salsa. **** Sambil menikmati makan siang di cafe sebelah kantor, Nathania terlihat begitu menggebu-gebu bercerita kepada kedua sahabatnya. Sedangkan Alex dan Keyra hanya bisa terpana dengan apa yang nathania ucapkan. Bagaimana tidak, sahabat wanita nya itu bercerita mengenai kejadian yang ia alami tadi pagi. Dimana tanpa sengaja ia menabrak Richard yang jelas-jelas adalah CEO di perusahaan mereka. "Kau memang cari mati Nath! Masih untung Mr.Richard tidak langsung memecatmu saat itu juga," ucap Alex seraya menyantap makanan di hadapannya. Kini Nathania memijit halus keningnya yang tiba-tiba terasa pening. "Ku rasa mataku memang perlu di periksa. Bisa-bisanya aku tidak menyadari kalau pria yang terjatuh tadi pagi itu adalah Mr. Richard. Bodohnya, aku tinggalkan begitu saja." Bahu Nathania merosot turun. Ia terus saja merutuk dirinya sendiri atas kebodohan yang telah ia perbuat. Keyra yang sedari tadi hanya tertawa melihat sahabatnya, kini ikut berbicara. "By the way, kau juga harus hati-hati dengan Mr.Richard. Semua orang tahu kalau dia tidak suka dengan orang yang pelupa apalagi ceroboh. Dua kriteria itu ada di dirimu, kan?" Alex terkekeh mendengar ucapan Keyra. "Tapi semua CEO di perusahaan kita memang terkenal perfectsionist. Kalian ingat Mr. Kenzie? Dia bahkan jauh lebih tegas di banding Mr.Richard," ucap Alex menimpali. Memang bukan rahasia umum kalua para petinggi Blackhorse adalah pria-pria perfectsionist dan juga workaholic. Sebagian hidup mereka dihabiskan untuk bekerja. Tidak ada waktu untuk bermain-main dengan wanita. "Betul, mereka berdua merupakan definisi pria sempurna. Lihat saja Mr.Kenzie, di hidupnya cuma ada satu wanita yaitu istrinya. Kalian pasti sudah dengar rumor kalau dia dan istrinya sudah dijodohkan dari kecil. Hebatnya dia bisa jaga hubungan itu sampai ke jenjang pernikahan." Alex mengangguk setuju. Nathania tampak mengerutkan salah satu alisnya. "Trus apa tujuan kalian membicarakan Mr. Kenzie yang sudah beristri itu? Kita lagi membahas Mr.Richard saat ini!" Keyra dan Alex kembali tertawa mendengar ucapan Nathania. Tak lama berselang Keyra mendekatkan posisi duduknya agar bersisian dengan Nathania. "Jadi kau ingin kita membahas Mr.Richard? Semua orang tahu Mr.Richard pria paling dingin seantero gedung ini. Tidak ada satupun wanita yang pernah ia ajak berbicara kecuali Mrs.Winata, istri Mr.Kenzie. Nathania terkekeh mendengar ucapan Keyra. "Lalu apa aku harus secantik dan sehebat Mrs.Winata dulu ketika ingin menarik perhatian Mr.Richard? Begitu?" Alex yang sedang menyantap kue di hadapan Nathania kini memajukan sedikit posisi tubuhnya mendekati kedua sahabatnya. "Ekspektasimu terlalu tinggi Nath. Jelas aja Mrs.Winata terlalu sempurna untuk diikuti." Alex menjeda ucapannya. "Tapi asal kalian tahu, aku juga sempat berulang kali berpikir sepertimu Nath, jangan-jangan Mr.Richard memang seorang gay?" bisik Alex Sontak Nathania dan Keyra mengumpat bersamaan mendengar ucapan Alex. "Yang benar aja. Kenapa pria setampan dia harus menjadi seorang gay!" protes Nathania. "Menurut rumor yang beredar, Mr.Richard memang menutup rapat hatinya untuk para wanita. Banyak yang bilang, dia berubah dingin karena pernah dikhianati mantan tunangannya." Nathania dan Alex mengangguk bersamaan mendengar cerita Keyra. "Bagaimana kalau aku mencoba untuk menjadi kekasih Mr.Richard?" ucap Nathania asal. Mendengar ucapan Nathania, Kompak Keyra dan Alex mentertawakannya. Bahkan Alex sengaja mengulur tangannya lalu menyentuh dahi Nathania sekilas. "Kau sedang tidak sakit, kan? Jangan mimpi Nath. Ini masih siang." olok Alex dengan tatapan wajah mencela. Seringai terbit di wajah Nathania. "Harusnya kalian mendukungku. Siapa tahu Mr. Richard suatu saat benar-benar jatuh cinta denganku," balas Nathania percaya diri. Alex kembali mentertawakan sahabatnya yang semakin pongah dengan ucapannya. "Asal tahu saja, Nath, kalau suatu saat Mr.Richard sampai jatuh cinta denganmu, Aku Alexius Alistair bersumpah akan menuruti apa aja yang kau minta." kini giliran Alex yang terlihat begitu percaya diri menantang Nathania. Nathania mengulum senyum. "Jadi kau menantangku? Ku pastikan dalam waktu dekat Mr.Richard akan bertekuk lutut di hadapanku!" tangan Nathania terulur membalas jabatan tangan Alex. Sementara Keyra hanya bisa menggeleng melihat tingkah laku kedua sahabatnya. . . Judul : Love You My Secretary Link : https://m.dreame.com/novel/e4dBiwMowIW7kT9yWOI18w==.html
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD