Prolog

278 Words
Sebuah papan terus bergerak mengitari setiap baris lantai keramik koridor sekolahnya. Beberapa siswa lainnya bahkan rela menyingkir karena kebiasaannya itu. Sapa dari mereka bahkan ia acuhkan karena merasa itu tidak penting. Wajah yang cantik memesona, dan rambut tergerai indah dengan topi yang ia balikkan ke arah belakang mampu menguarkan wangi vanilla di setiap helaian rambutnya. Mata tajam bak elang dengan bibir yang tak pernah berhenti bergerak hanya untuk membuat sebuah gelembung dari bubble gum yang tak pernah henti dikunyah nya. Begitu pun, sebuah headphone putih yang bertengger di lehernya. Dengan lihai, ia turun dari papan skateboard dan memasuki lift sekolah. "STOP!" Cegah seseorang di luar sana membuat tangannya terulur memencet tombol lift agar terbuka kembali. "Hufftt... Huhhhh... thanks Za!" Ucapnya seraya mengatur nafas akibat berlari menuju lift. "Ck, nyesel gue bukain." Decak gadis itu kemudian kembali memencet tombol untuk menutup pintu lift nya. "Astaga Zara... sama sahabat sendiri pun jahat nya minta ampun." Ya, gadis itu adalah Zara. Lebih tepatnya Ariezka Zara Satria. Putri dari Satria William Jack yang kini tengah menjadi pewaris dari Black Jack serta anak perusahaan Ken William yang telah sah menjadi miliknya. Sang Ibu bernama Athena Rye Azfary, seorang pengusaha bidang kuliner yang tengah membuka cabang dimana-mana. Ia memiliki adik laki-laki bernama Arkan Gara Satria dan mereka hanya memiliki selisih satu tahun. Walau Arkan seorang adik, jangan salah dengan sikap posesif nya terhadap sang kakak. Ia bahkan lebih posesif di bandingkan Satria pada Athena dulu. Dan saat ini, gadis cantik itu hanya memutar bola matanya malas kala menghadapi sifat sahabatnya yang teramat hyperactive. Namanya Teo Anggara Putra, sahabat sekaligus partnernya dalam setiap misi. Misi? Ya, dan kalian akan tau nanti. ~~~~~
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD