Part 1: Orientation

1081 Words
Veriska Anastasya Seorang gadis berusia 17 tahun di baluti seragam putih abu sehingga siapapun tau kalau dia adalah seorang anak SMA, dengan rambut panjang yang terurai membuatnya terkesan cantik yang memang dari sananya udah cantik, dengan wajah mungil khasnya dan hidung yang mancung juga bibir yang di lapisi warna pink peach tengah berjalan menyusuri koridor sekolah di SMA Garuda, berjalan beriringan dengan sahabatnya sambil bercanda melepas rindu yang tak bisa tertahankan, setelah melewati liburan panjang di bulan Ramadhan kemarin. Beberapa minggu setelah libur sekolah Tasya dan teman-teman yang lain memulai awal yang baru saat memasuki sekolah, karna tahun ini Tasya sudah memasuki kelas XI, "Begitu cepat sekali rasanya," batin Tasya. Saat pertama masuk sekolah, setelah sekian lama libur, dan memulai hari yang baru, untuk belajar di kelas yang baru juga, karna saat ini adalah pembagian jurusan yang di ambil oleh teman seangkatan Tasya. Oleh karna itu, teman sekelas Tasya yang dulu di kelas satu pun tidak akan lagi sama, walaupun mungkin ada beberapa orang yang mengambil jurusan yang sama, tetapi tidak menutup kemungkinan kelasnya akan berbeda juga. Tasya memeriksa daftar nama yang ada di depan kelas XI Ips 1 bersama salah seorang sahabatnya dan ternyata ... "Eh nama gue ada disini, gimana dengan nama lo?" tanya Tasya "Hmm bentar deh gue liat dulu," jawab salah seorang sahabat Tasya "Eh iya gue sekelas sama lo Sya, wahh kita bareng lagi nih yey!" katanya girang "Gimana dengan Zara, apa sekelas juga dengan kita?" tanya Tasya "Entahlah tadi katanya nyari di sebelah tapi belum ketemu, mungkin masih lihat ke daftar kelas yang lain," jawab Shella Setelah beberapa lama Zara muncul dan mengatakan bahwa ia berada dikelas XI Ips 2 yang berada tidak jauh dari kelas Tasya dan Shella, hanya perlu melewati kantin saja untuk sampai di kelas Zara. Tak lama kemudian bel berbunyi pertanda untuk memasuki kelas dan kemudian menunggu untuk jam pulang sekolah. Karna hari ini hari sabtu kemungkinan akan pulang lebih cepat setelah melakukan pembagian kelas yang tadi dilakukan. Di pagi yang cerah seorang perempuan tengah berada di atas meja rias karna sekarang sudah waktunya berangkat ke sekolah karna hari minggunya sudah ia gunakan untuk rebahan di rumah tanpa melakukan aktivitas di luar, hari ini Tasya memulai kegiatan sebagai anak SMA yang sudah menjadi kakak kelas. "Memulai awal yang baru, dengan mengubah sedikit penampilan gapapa kan haha," gumam Tasya sambil melihat tampilan dirinya di cermin. "Gue juga belum tau sih siapa aja yang sekelas sama gue, tapi untungnya gue bisa sekelas sama Shella, jadi gak terlalu awkward deh," tambahnya Karna berada di meja rias terlalu lama, membuat seseorang harus menyadarkan gadis yang tengah berdandan itu untuk berangkat ke sekolahnya. "Tasya, cepetan nak sarapannya udah dingin nih, nanti kamu bisa telat juga loh pergi ke sekolahnya!" kata sang bunda Tasya berlari dari kamarnya setelah menyadari berapa lama dia berdandan di dalamnya, sambil tergesa-gesa. "Iya bun, ini udah kelar kok ... ya udah Tasya berangkat dulu ya bun," ucap Tasya sambil mencium tangan bundanya. "Sarapan dulu Tasya, bunda ga mau ya liat kamu sakit lagi kayak dulu!" kata bunda Karin dengan tegas "Iya ... iya Tasya makan nih," sambil memakan roti yang sudah diberi selai stroberi dan meminum susu yang sudah tidak hangat lagi, akibat Tasya yang terlalu lama di kamar. Tasya mempunyai penyakit maag sehingga bunda Karin harus tetap mengingatkan pada Tasya untuk tetap sarapan dimana pun ia berada, karna dulu Tasya pernah terbaring seminggu lebih di rumah sakit gara-gara lupa sarapan pada jam olahraga di kelas satu dulu, dan itu yang membuat bunda Tasya khawatir takut hal itu akan terjadi lagi pada anak kesayangannya bunda Karin. Setelah selesai sarapan Tasya bergegas menuju motor yang sudah ada di depan halaman rumahnya dan kemudian di kendarai oleh dirinya sendiri.Tasya memang sudah di izinkan memakai sepeda motor karna sudah memiliki SIM, karna beberapa bulan lalu usianya sudah memasuki 17 tahun. Karna merasa matahari sudah sangat terik, Tasya melajukan motor dengan begitu cepat supaya tidak terlambat sampai ke sekolah, karna hari ini hari senin dan upacara di mulai sekitar beberapa menit lagi. "Huf ... akhirnya sampe juga," ucap Tasya sambil bergegas masuk ke halaman sekolah, ternyata masih tersisa beberapa menit lagi untuk melaksanakan upacara bendera,Tasya melihat ke sekeliling untuk mencari dua sahabatnya, dan... "SHELLA!" teriak Tasya sambil melambaikan tangan kanan, Shella terlihat menengok setelah Tasya memanggil dan langsung berjalan ke arah tempat Tasya berdiri yaitu di depan kelas IPS 3, karna Shella tadi berdirinya di depan kantin, dan tidak terlalu jauh dari tempat Tasya berada. "Lo baru nyampe? dari tadi gue tungguin, karna lo lama banget kan gue jadi laper tuh, mumpung belum bel jadi gue sarapan dulu deh tadi," ucapnya panjang lebar. "Iya, soalnya tadi gue agak kesiangan,tapi gak telat-telat bangetkan, malahan masih ada waktu buat naruh nih tas di kelas," jawab Tasya sambil terkekeh kecil Tasya dan Shella pergi ke kelas untuk menaruh tas karna sebentar lagi upacara bendera akan segera dimulai. Tring ... tring... (anggap saja Suara Bel) "Udah bel tuh Shell, kita langsung ke lapangan aja yuk, Zara mungkin udah ada disana juga" ajak Tasya "Ya udah yuk," jawabnya *** Beberapa menit kemudian upacara sudah selesai di laksanakan, tetapi Tasya dan Shella tidak menemukan Zara di lapangan, dan mereka pun memutuskan untuk pergi ke kelas Zara, karna kemarin dia mencari kelasnya dan ternyata dia tidak sekelas dengan Tasya juga Shella, setelah memeriksa ruangan kelas Zara tetap tidak ada dan Tasya pun bertanya ke teman sekelasnya Zara. "Fera lo liat Zara gak?" tanya Tasya pada salah seorang teman sekelas Zara yang di kenalnya. "Loh, tadikan Zara terlambat jadi dia masih di hukum tuh diluar, bersihin taman depan Sekolah," jawabnya "Wah gila tuh anak begadang drakor lagi dah, ya udah Fer gue balik kelas dulu makasih yah," pamit Tasya "Kebiasaan nih Zara nonton sampe jam berapa dah tadi malam? " tanya Shella pada Tasya "Kayak gatau Zara aja lu Shell, dari dulu dia mah ga mau ketinggalan nonton, padahal kan bisa tuh nonton pas malem minggu kek sambil menikmati kejombloannya haha," ucap Tasya sambil sesekali memukul bahu Shella sambil tertawa. "Gatau diri gimana mbak, jomblo ngatain jomblo ya," jawab Shella sambil terkekeh geli mendengar penuturan Tasya "Ya gapapa bentar lagi juga nemu kok cowok keren, cool, perhatian, romantis, ah seandainya ada kek yang di drakor-drakor," ucap Tasya berharap sambil tertawa geli "Ya elah, lu halu mulu jadi orang!" sarkas Shella sambil menyentil dahi Tasya dan mempercepat langkahnya menuju kelas sambil tertawa melihat Tasya meringis kesakitan. "Sialan lu Shell!" ucapnya sambil berlari menyusul Shella yang sudah memasuki kelas, yang sebentar lagi pelajaran akan di mulai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD