Its Hurt

1207 Kata

Ia hanya menelan ludahnya getir, bulir air mata tak henti terus mengalir, ia tak tau harus menyalahkan siapa atas takdirnya yang buruk ini. Ingin rasanya ia mengakhiri hidupnya, agar tak lagi merasakan sakitnya terhina, andaipun bisa memilih ia memilih untuk mempertahankan pernikahan saat itu, jika mantan suaminya bisa sedikit lebih berbelas kasih kepadanya sebagai seorang istri. Tapi tiap kali rasa putus asanya hadir, tiap itu juga senyum sang putri semata wayangnya melintas, hingga akhirnya ia mengurungkan niatnya dan kembali menguatkan hatinya. Sesampainya dirumah, ia langsung mengunci pintu lalu berjalan menuju kamarnya. Ia terduduk di tepi ranjang sembari memandang sekitar, tangisnya tak lagi tertahan, ia menangis sesenggukan lalu mengambil ponselnya yang masih bergetar lalu ia men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN