"Mau tambah lagi?" Ia mengerling menggoda yang membuatkan langsung mencubit pinggangnya dengan gemas. Arman meringis dibuat-buat, membuat semua orang yang ada di ruangan ini tertawa kecuali bapak, yang hanya mesem. "Oh ya Sayang, hari ini kita ke bidan vaksin BCG, kan?" "Oh, iya aku lupa." "Yasudah, adik segera mandi lalu kita berangkat, ya?" Aku mengangguk. "Iya, Mas," sahutku. "Pak, Ibu, Ma, Pa, Mei, Reno, aku mandi dulu, ya?" Pamitku yang membuat semuanya langsung mengangguk. Aku pun segera berjalan ke kamar yang diikuti oleh suamiku. Aku tersenyum saat melihatnya berdiri di ambang pintu. "Mau ngapain, Mas, aku bisa mandi sendiri," kataku, menatapnya yang terus berdiri di ambang pintu. "Menemani adik. Takutnya nanti adik tiba-tiba pingsan lagi." "Enggak, aku udah sehat, Mas. Sa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari