Arsen meremas stir lebih erat dari biasanya. Ini adalah kencan pertamanya dengan Abel setelah makan malam mereka di rumahnya malam itu. Meskipun Arsen bukan orang yang sulit bersosialisasi, tetap saja rasa gugup itu ada. Apalagi dengan Abel yang sepertinya pendiam. "Jadi kamu baru masuk kuliah ya?" tanya Arsen berusaha memecah keheningan yang mendera di antara mereka. "Iya." Arsen mendadak ciut. Abel betul-betul nggak senang berbasa-basi. Ditanya apa ya jawab, tidak mau bertanya balik. Ini sih hanya ada dua kemungkinan. Antara Abel yang memang pendiam atau karena dirinya tidak senang berada di sana. Arsen jadi kehilangan kepercayaan dirinya. "Abel mau makan apa?" tanya Arsen lagi, masih berusaha memancing percakapan. Karena rasanya sangat canggung jika perjalanan mereka ini hanya d