Dante melangkah perlahan ke sebuah rumah sederhana, tampak seperti di kampung, kakinya menginjak karpet merah yang seperti sengaja digelar untuk tamu spesial. Rumah ini tampak asri, halaman depan yang luas dengan pepohonan besar dan bunga warna-warna, khas suasana di desa. Ini aku di rumah siapa? Kenapa tampak asing? Tamu-tamu pun tampak asing bagiku. Ramai sekali, sepertinya yang punya hajat adalah orang penting di sini. Kenapa aku tidak ada yang kenal sama sekali tapi bisa diundang sih? Sebentar, aku kan gak mungkin datang kalau gak ada undangan kan? Dengan langkah lurus dan tenang, Dante terus melangkah maju. Mungkin karena beralas tanah, dia tidak bisa mendengar langkah kakinya. Atau malah kakinya yang tidak menapak tanah ya? Kalau iya, berarti dia sudah…? Hah yang benar saja! Ba