Keringat dingin membasahi tubuhku. Besok adalah hari pernikahan mantan suamiku, Mas Alan, dengan perempuan idaman hatinya sedari muda, Khamila. Aku salut pada perjuangan Mas Alan dan Khamila untuk akhirnya bisa menyatukan cinta mereka ke jenjang pernikahan yang sah secara negara dan agama. Belasan tahun mereka menjalin hubungan, aku tidak mau menghakimi kesalahan mereka saat masih muda hingga harus kehilangan bayi mereka, semoga saja keduanya sudah bertobat dan Allah menerima tobat mereka, itu lebih baik bagiku daripada aku selalu menghujat apa yang sesungguhnya tidak pernah aku ketahui. Keduanya tetap mampu bertahan, menjalin hubungan kasih walau Khamila sudah menikah dan punya anak dengan lelaki lain. Cinta Mas Alan pada Khamila tidak berubah, dia tetap menunggu untuk bisa menyatukan