Kami berdua, aku dan Rocky, terkejut dan menoleh bersamaan ke arah sumber suara. Tatapan mata merendahkan jelas kentara pada Mas Alan. Aku tidak menjawab apapun, masih terlalu syok dengan tuduhan yang dia berikan padaku. Malah Rocky yang merasa tidak rela dengan tuduhan itu. "Elu ngomong apa sih Mas? Jaga tuh mulut baik-baik dong. Gue ama Reina gak ngapa-ngapain. Tadi tuh gue reflek meluk dia karena dia nangis tersedu. Kasian aja gue ama dia." Rocky membela diri. "Eh kamu anak kecil, pinter aja ngeles. Mata kepalaku melihat sendiri kalian berduaan dan berpelukan di saat gak ada suami di rumah. Apa itu namanya kalau bukan selingkuh?" Mas Alan menarik kursi makan dengan kasar hingga menimbulkan bunyi derit akibat gesekan kursi dan lantai. "Yaelah Mas, elu tuh kalau ngomong pakai logika do