Aku tidak mau menunggu jawaban Mas Alan. Karena lelah, aku tertidur lelap. Saat aku membuka mata, aku menghidu harum tubuh yang selalu aku rindukan. Mataku terbuka sempurna. Aku terbeliak kaget saat melihat ternyata aku tidur beralaskan lengan kokoh Mas Alan. Posisi tubuhku sedikit miring ke kanan, menghadap ke d**a bidang Mas Alan. Lengan kiri Mas Alan menjadi alas tidurku, sedangkan lengan kanannya memeluk pinggangku. Sebuah hal yang selalu aku ingin terjadi tiap malam, tapi itu dulu. Kenapa hal seromantis ini baru terjadi sekarang? Saat aku sudah memutuskan akan mengakhiri semua penderitaan yang aku alami? Sayangnya semua terjadi saat sudah terlambat. Aku melihat wajah tampan Mas Alan, sekali lagi kuhidu harum tubuh ini, kupatri dalam ingatanku agar aku punya memori indah tentangnya.