Part 55. The Wedding

1850 Kata

“Bunga, kamu yakin dengan hal ini nduk? Kalau kamu tidak mau, nanti bapak akan bicara baik-baik kepada eyang putri untuk membatalkan rencana ini.” “Iya bener Bunga. Jangan memaksakan diri. Pernikahan itu, kalau bisa hanya sekali seumur hidup. Jadi menikahlah dengan lelaki yang mencintaimu, menghormatimu, menerimamu apa adanya.” Pak Kuntoro dan Pak Sukiman bersahutan. Mereka mengutarakan kekhawatiran pada Bunga. Saat ini keempatnya berkumpul di kamar hotel terdekat dengan rumah sakit untuk menyingkat waktu acara akad besok. Bunga meletakkan kepala di bahu budenya, yang menjadi pengganti sang ibu setelah meninggal beberapa tahun lalu. “Apa kata bapak dan pakdemu itu benar nduk. Bude lihat, calon suamimu tadi sepertinya juga tidak setuju dengan rencana ini. Juga dia kok sangat sombong y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN