Part 76. Prematur

1401 Kata

Apakah yang ada di dalam kotak itu hingga membuat Cynthia menjerit bahkan menangis? “Mmaas… lihatlah ini.” Kata Cynthia sambil tersedu. Diangsurkannya kotak itu ke arah Hamizan agar bisa ikut lihat. “I… ini?” Hamizan menelan ludah, dia melihat ke arah Cynthia, menarik istri tercintanya itu ke dalam pelukannya. Dikecupnya berkali-kali kening Cynthia, juga tak lupa memberi elusan lembut di punggung agar bisa membuat istrinya tenang. “Aku harus ke kampung Mas, bertemu Bunga, melihatnya. Aku harus tahu keadaannya.” Rengek Cynthia, seperti biasa, seorang perempuan akan emosional, lebih mengutamakan perasaan daripada logikanya. Beruntung Hamizan tetap berpikiran logis hingga dia bisa memberi saran pada sang istri. “Nanti dulu Tia, jangan terburu-buru. Kita harus lihat kondisi Dante juga. La

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN