Aku terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya. Mau bilang apa coba? Marah nggak mungkin, aku tahu Putri ngelakuin semua itu karena rasa sayangnya. Putri kemudian mencium keningku, "Ayang puas kan?" tanyanya. Aku menganggukkan kepala dan rebah terbaring di kasur. "Lain kali, Putri bawain Sutra aja ya? Kasihan kalau Ayang harus pipis diluar kaya tadi," bisiknya mesra. Aku tak menjawab kata-katanya. "Tissue dimana Yang?" tanya Putri kemudian. "Di meja dapur sana," jawabku. Putri beranjak berdiri dalam keadaan tanpa busana dan sedikit cairan menetes dari tubuhnya. Dengan PDnya dia melenggokkan tubuhnya dan berjalan kedapur. Saat sampai di pintu kamarku dia menoleh ke arahku dan ketika dia melihatku menatap tak berkedip ke arahnya, Putri langsung tertawa kecil dan menutup mulutnya. T