Setelah mandi, aku cuma menggoreng telur dadar untuk lauk makanku. Maklum kan sendirian di rumah. Untuk sesaat, aku kembali teringat ke Bapak yang ada di penjara. Makan sama apa ya Bapak? Tak terasa malam mulai beranjak larut. Karena masih trauma dengan kejadian semalam, aku tidur lagi di kamar Bapak. Dan benar sesuai dugaanku, mahluk itu datang lagi menyatroni rumah kami seperti semalam. Gedebuggg. Suara seperti nangka terjatuh itu terulang lagi sama seperti kemarin. Aku melirik ke arah jam dinding di kamar Bapak sekilas. Sama seperti kemarin, jam itu menunjukkan angka 12.00 tepat di tengah malam. Aku tahu kalau mahluk itu sudah datang. Setelah melirik ke arah jam dinding, aku meringkuk di balik selimut dan berbaring di atas tikar pandan yang ada di kamar Bapak. Berbeda dengan kemarin