Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti sensasi tarikan yang kurasakan dan membiarkan kemana saja dia membawaku pergi, tak sampai beberapa detik kemudian, aku sampai di sebuah rumah yang terlihat asri dan rapi. Aku tak tahu ini rumah siapa, jadi kenapa aku bisa sampai kesini. Saat aku berniat untuk meninggalkan tempat ini, seorang laki-laki terlihat keluar dari dalam pintu depan rumah dan seorang wanita yang sedang menggendong anak balitanya mengikuti dia dari belakang dengan wajah yang marah. “Mas!! Mas itu tiap hari main gaple aja!! Gaji Mas juga habis untuk gaple. s**u si Rizal belum kebeli Mas,” teriak wanita itu. Rambut laki-laki itu terlihat awut-awutan, sedangkan si wanita mengenakan jilbab di kepalanya. Dari sinar matanya, wanita itu benar-benar sudah muak dan ini bukan kali pe