Chapter 141 - Sidang

575 Kata

Wulan terlihat ingin membalas kata-kata Putri tapi menahan diri. Dia bukan seorang gadis lagi seperti Putri, tentu jauh lebih dewasa dan berkepala dingin saat menghadapi Putri yang berapi-api. "Mbak, kami memang nggak ada hubungan apa-apa kok," jawab Wulan setelah menarik napas panjang. "Humph!!" dengus Putri lalu melirik ke arahku. "Siniin Hp Ayang!!" kata Putri ke arahku. Aku menunjuk ke arah celanaku yang terlipat di atas meja. "Ambilin Hp Ayang, Nis," kata Putri. Eh? Si Nisa ngikut juga kata si Putri, ngambilin Hpku di celana. Dah beneran akur ni. Nisa lalu memberikan Hpku ke Putri yang langsung membukanya dan dengan cepat mencari-cari bukti kebejatanku bersama Wulan. Ya jelas nggak bakalan nemu lah. Wong emang aku dah lost contact sama doi. Muka Putri sedikit berubah tenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN