Ini malam ketujuh. Malam terakhir tahlilan di rumahku. Dan seperti tradisi yang ada. Biasanya di malam ketujuh akan lebih rame daripada malam biasanya. Aku memang tidak dididik dengan pendidikan dan suasana keagamaan yang kental. Bapakku sendiri jarang sholat lima waktu. Apalagi anaknya yang b***t ini. Tapi dari dulu, aku selalu bertanya-tanya, apakah tahlilan ini sekedar tradisi saja? Karena kata guru agama di STMku yang bukan asli Jawa, di tempat dia nggak ada tahlilan. Pak Guru yang berjenggot itu cuma bilang, untuk orang tua yang sudah meninggal, yang paling bagus adalah doa anak sholeh untuk mereka. Aku selalu tersenyum kecut waktu inget kata-kata guruku itu. Kan dia bilang 'doa anak Sholeh'. Jelas aja aku nggak masuk kriteria anak sholeh yang dimaksudnya. Kenapa sih nggak 'doa