“Kemasi barangmu dan pulang ke rumah.” Perintahnya jelas. Dan tidak bisa diganggu gugat. Segera setelah Harris tiba-tiba datang menemuinya beberapa hari yang lalu. Membuat Reino itu mengerahkan kuasa hukumnya untuk mempercepat proses perceraiannya. Pria itu jelas murka dan mengaku akan membuat Harris menyesali perbuatannya atas tindakannya yang semena-mena. Dan diam-diam menyusun rencana untuk pria itu. Tentu tanpa sepengetahuan Rayya. Maka saat ini kata cerai sudah ada di tangan Rayya. Sesuai dengan janjinya, Rayya harus mengemas pakaiannya dan mempersiapkan diri untuk menemui kedua orang tuanya. “Tapi siapa pria yang sedang bersamamu kemarin?” “Bisa dibilang dia adalah bos ku di kantor.” Kening Reino semakin mengerut. “Kamu bekerja?” “Tidak secara langsung. Aku penulis di ka