PART 94 – AIRA MENGHILANG Azka baru saja sampai di depan pabriknya yang sudah hangus terbakar. Sejauh mata memandang hanya menyisakan tembok yang masih kokoh berdiri dan berwarna hitam . Padahal pabrik ini baru beroperasi satu bulan lalu, tapi lihatlah kini hanya menyisakan puing-puing. Ia sudah berjuang keras menarik investor baru untuk memperluas usahanya. Kini semuanya habis, tinggal abu. Sudah bisa diprediksi berapa kerugian yang harus ia tanggung. Belum lagi bahan baku yang sudah dipenuhi untuk segera mengerjakan orderan dari para customer. Semua nyaris tak tersisa. Azka harus memutar otaknya untuk bisa menjelaskan kepada para customer yang sudah memberikan kepercayaan padanya untuk pengerjaan pesanan selama ini. Ya Tuhan. Seolah masalah masih saja mengelilingi dirinya. Masal