Tepat satu minggu setelah kepergian Kamila, Dimas kembali kerumah yang pernah ditempati mereka berdua. Karena setelah prosesi pemakaman dan seluruh keluarga Kamila kembali ke kampungnya, Dimas memilih tinggal dirumah yang satu komplek dengan rumah sang ibu. Wanita itu tetap datang di pemakaman Kamila, meski tak banyak berbicara dengan Dimas, namun kedatangannya cukup membuat Dimas sedikit lega, setidaknya sang ibu masih menganggapnya ada, meskipun mungkin masih tampak semu. Dimas memutar kunci pintu rumahnya, mungkin setelah ini dia berniat merenovasi atau mengecat ulang rumah ini dan menyewakannya, daripada terbengkalai dan rusak karena jamur atau kelembaban udara. “Mas Dimas!” panggil seorang ibu, keluar dari rumah di sebelahnya. Dimas cukup mengenal sosok wabita itu karena dia meru