"Sani, pasangin dasi dong!" Teriakan Pak Adit dari kamarnya membuatku berhenti menjelajah media sosial. Iya, aku sudah siap dari tadi. Masak sudah, mandi sudah, tinggal menunggu Pak Adit siap.
"Biasanya juga sendiri, Pak." Aku masuk ke kamarnya. Nampak pria itu sedang berdiri menghadap cermin.
"Kan sekarang ada kamu. Bisa tolong pasangin ya?"
"Saya di sini bukan baru, Pak. Udah lama kok."
Pak Adit tersenyum miring, "Kan sekarang kamu pacar saya."
''Manja ih," ucapku dengan senyuman manis. Sumpah ya, melihat pria jangkung ini bersikap seperti anak kecil, bukan kesal malah membuat hati berbunga-bunga.
"Biarin, sama pacar sendiri kok."
Dengan hati-hati aku memasangkan dasinya.
"Sini."
Eh?
Tetiba Pak Adit menarik pinggangku dan merapat padanya.
"Ingat aturan kita lho."
"Iya, kan
