Suasana Claret Room masih dipenuhi aroma bekal rumah ketika satu suara yaitu salah satu yang paling nyaring dan paling haus akan spotlight, memotong keheningan.
Melissa.
Dengan blazer crop top branded dan parfum yang terlalu kuat untuk pagi hari, dia melangkah anggun ke dekat meja Seojun. Suaranya manis menggoda, senyumnya seperti racun mematikan.
“Kalau kamu suka makanan rumahan … ” katanya sambil membenarkan rambut platinum blond-nya. “Aku bisa masakin yang lebih enak. Jauh lebih enak dari ... ” Matanya menatap isi kotak bekal, bibirnya menyeringai kecil. “Makanan murahan kayak gitu.”
Clank.
Seojun meletakkan sumpitnya ke atas meja. Suaranya kecil tapi cukup untuk membuat semua orang diam membeku.
Dia mengangkat wajah perlahan dan mata hitamnya yang dingin sekarang menatap Melissa
