Campfire Confessions

2131 Kata

[Campsite - Puncak Bukit] Setelah hampir dua jam mendaki tanpa belas kasih akhirnya … mereka sampai. Satu per satu mahasiswa St. Heliora tumbang, bukan karena cedera, tapi karena kelelahan fisik dan ego yang dihancurkan secara merata oleh bukit. Para Flameborns, yang biasanya bersinar dengan keanggunan dan kontrol, kini terlihat seperti cast drama perang. Ada yang rebahan telentang di rerumputan, ada yang mengibas-ngibaskan blazer mewah sambil berkeringat, dan, tentu saja, ada yang mencoba tetap mempertahankan image. “Quick! Concealer gue mana?! Under eye gue kayak zombie,” keluh salah satu Flameborn sambil membuka pouch makeup. Yang lain menyemprotkan perfume mist deodoran Chanel ke temannya karena udah nggak tahan sama baunya. “Sorry banget babe, tapi ... itu bukan lagi keringet. It

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN