“Lo bohongkan Vir? Yang lo bilang sama gue nggak benerkan?” Tanya Alva memastikan. “Enggak, gue nggak bohong. Anak yang gue kandung bener anak lo. Walaupun Farel pernah kasar sama gue, tapi dia kayak gitu karena dia sayang sama gue. Dia hanya cemburu dan takut kehilangan gue. Farel baik banget Al, jadi lo salah kalau bilang Farel jahat. Dia tahu mengenai hubungan kita, dia tahu semuanya dan dia diam. Dia tahu kalau gue hamil anak lo apa dia ada datangin lo dan marah sama lo? Apa dia ada kasar ke gue semenjak itu? Enggak! Dia bisa terima keadaan gue, bahkan dia mau tanggungjawab buat nikahin gue! Padahal gue hamil bukan anaknya dia, lo pahamkan sampai di sini?” Alva kembali terdiam. “Bahkan gue juga jujur sama dia, kalau orang pertama yang ambil hak itu lo.” Alva mengernyitkan keningnya b