Delisha dapat mendengar suara dentuman-dentuman pertarungan Imdad dan Devdas. Namun itu tak menjadikan alasan untuk melihat ke belakang. Jika saja dia dalam tubuh astral, akan sangat mudah melintasi tempat itu. Dia harus berlari dengan mengenakan bot salju dan tas punggung berat. Kali ini kekuatan fisiknya benar-benar diuji. Kepingan-kepingan embun salju berguguran dari langit. Suhu yang terlampau dingin, minim oksigen dan tekanan dataran tinggi menambah bebannya. Walaupun mengenakan mantel tebal, dinginnya tetap menusuk. Uap tebal berembus dari mulutnya. Dia teringat waktu pertama kali tiba di Himalaya, Kimberly yang membimbingnya mendaki gunung. "Bagaimana rasanya menaklukan puncak tertinggi di dunia, Delisha?" "Luar biasa!" Dia menjawab. Waktu itu cuaca di Puncak Himalaya sedang c