"Sayang, aku datang!" Suara Sanjay menggema dalam gorong-gorong gelap di bawah tanah Hotel Golden Star. Gema suara tetesan air menyahutnya. Suara embusan angin dalam lorong itu seperti erangan sedih jiwa-jiwa yang tersesat dan kesepian. Dalam wujud siluman laba-laba, Sanjay bisa merayap menyusuri dinding beton tebal, menghindari genangan air limbah di sepanjang gorong-gorong. Siluman laba-laba itu menatap tubuh astral gadis kecil dalam gendongannya dengan raut menyeringai kelaparan. Dalam balutan gaun balet warna merah muda, Rani seperti permen gula-gula kapas yang sangat manis menggoda. Dalam tubuh gadis kecil itu mengalir darah ningrat ditambah jiwa anak-anak yang bersih dengan chakra yang luar biasa, menjadikan Rani nutrisi yang sangat bagus bagi makhluk gaib seperti dirinya. Untuk mem