Devdas dan Mirabella. Mereka sama-sama abadi. Delisha membatin. Wajar saja jika mereka bersama. Mereka tidak akan menua dan hidup selamanya. Sungguh pasangan yang ideal. Yang satunya tampan rupawan, yang satunya cantik jelita. Sesuatu dalam dirinya terasa sangat panas, membuatnya tak tenang. Delisha duduk gelisah sambil membaca doa di depan jenazah Bibi bersama kerabat dan pelayat. Dia mengenakan gamis dan selendang putih sebagai simbol berkabung. Panggilan masuk di ponselnya membuatnya beranjak. "Imdad dan Devdas dalam satu tubuh?" pekik dr.Zaara melalui telepon di telinganya. Delisha mengernyitkan wajahnya. Suara berat laki-laki mengomelinya. "Apa-apaan ini, Delisha? Kau memasukkan kucing dan anjing dalam satu karung. Aku tidak terima jika kau berusaha mengeluarkan Imdad dari tubuh