Dee menatap tajam Keandra yang berjalan di depannya. Laki-laki sialan itu, seenaknya membawa dirinya ke kampus, tapi meninggalkan dirinya untuk berjalan lebih dulu. Nggak tahu apa dia bawa anakknya yang udah gede di dalem perut.
"Mah, ayo. Papah udah mau kelasnya." bukannya berjalan lebih cepat, Dee justru menghentikkan langkah kakinya, membuat Keandra semakin jauh meninggalkan dirinya.
"Sabar.. Sabar.. Nanti kalau papah pengen nengokin kamu, tinggal kita cekek batang lehernya. Sialan!" desis Dee, sembari membalikkan tubuhnya.
"Pagi, Keandra.."
"Pagi..." jawab Keandra ketika ada kakak angkatannya yang menyapa dirinya.
Dee yang masih bisa mendengarkan suara jawaban Keandra, kembali membalikkan tubuhnya menghadap punggung Keandra.
"Nanti pulang ada acara nggak?"
"Eh..." Keandra
