Mereka semua saling menatap satu sama lain. Terutama Chandly, dia menatap lekat putranya setelah mendengar pernyataan putrinya, Embun barusan. Sementara Gamal, dia masih duduk di pojok sambil menyeringai bahagia. Tepat di belakang sang Eyang, Zhain. Bukan dia enggan berkenalan dengan calon istri Abangnya sendiri, tapi dia masih fokus pada permainan di ponselnya sekaligus tidak ingin merusak suasana seru siang ini. Yah, sudah mutlak hobi Gamal mengerjai seseorang yang akan menjadi anggota baru di keluarga mereka. Dan kali ini, yang memulainya duluan adalah Embun. Gadis yang sama sekali tidak bisa ditahan, dibentak, atau dibantah oleh siapapun. Lihat? Bahkan Daddy, Grandpa, dan Eyang mereka saja hanya bisa diam saling melirik satu sama lain. Walau sang Mommy, Chandly masih ber