“Anakku, ... siapa yang berniat mencelakai kamu? Apakah karena dia kesal kepada Papa. Apa justru dia terlalu sakit hati ke mama, hanya karena mamamu terlalu cantik?” pikir Albizar. Albizar sedang menjaga putranya di dalam ICU. Efek Bima yang tidak mau diam, perawat mewajibkan salah satu orang tua atau anggotanya, untuk membantu menjaga. Ditakutkan, Bima yang terlalu aktif justru jatuh dari ranjang rawat, atau malah menarik-narik infus hingga lepas. Di ruang tunggu, Kia tengah memompa ASI-nya didampingi ibu Violita. Sementara pak Daniel sedang mengurus pekerjaan di laptop maupun ponsel. Tentunya, sebagai yang paling muda, Danian ditugaskan untuk mencari makanan maupun minuman karena mereka belum ada yang sarapan. “Kamu aktif banget ya, Mas. Mama kamu pasti kecapaian. Karena di balik ana