Gavin jelas bingung bila sampai Hana menipu dirinya. Sudah sudah payah dia membantu, inikah hasil akhirnya? Dia akan menuntut bila diharuskan. "Kamu tidak akan mangkir dari kewajibanmu, bukan?" "Tentu tidak, bukan itu masalahnya. Masalahnya aku kehabisan uang cash. Bagaimana bila tunggu aku sebentar di kafe? Aku akan ke ATM sebentar?" balas Hana mengurai masalah. Dia bisa melihat keraguan juga ketidak percayaan muncul di wajah Gavin. Gavin merasa lega bukan soal p********n masalahnya. "Ya, baik, aku akan menunggumu di kafe sekitar sini saja. Di sana." Gavin menunjuk sebuah kafe yang berada tak jauh dari tempat percetakan berada, persis berada di seberang jalan 200 meter dari kantor teman Gavin. "Ya, tunggu aku di sana." Hana menarik mundur motornya keluar dari tempat parkir. Sementara