Gavin sampai berkeringat dingin mendengar suara Daisy yang terus meminta nama teman-temannya. Sungguh, rasanya dia seolah terus didorong masuk ke sebuah peti mati. Tak ada celah baginya untuk bergerak ataupun bernapas sekarang, selain menerima semuanya. "Tante, masalah itu tak penting mengundang temanku yang notabene hanya seorang kurir saja. Lagipula temanku hanya beberapa, bisa dihitung dengan jari. Jadi tak usah diundang, aku sudah mendiskusikannya dengan Hana," urai Gavin menyusun kata supaya terdengar natural alasannya. "Tapi sedikit bukan berarti tak harus diundang, Gavin. Itu sama saja kamu memandang rendah dirimu sendiri." "Tidak, Tante. Sungguh, aku tidak memandang rendah diriku. Undangan sudah dipesan dan mungkin akan didistribusikan, jadi tidak akan makan waktu bila menamba