Hati Alisha tetap utuh untuk Leonardo seorang, dia tidak pernah menyimpan nama lain di sana. Alisha meremas sampul buku pemberian dari Leonardo beberapa waktu lalu. Dia baru pulang dari rumah sakit setelah lima hari dirawat. Gadis itu tidak bisa melupakan semua kenangan antara dirinya dengan Leonardo.
“Aku hanya akan terus terpuruk, jika aku tidak bangkit sekarang Leonardo akan lepas dariku! Tidak bisa begini, aku tidak akan pernah membiarkan pria itu pergi bersama wanita lain.” Gumam Alisha seraya turun dari atas tempat tidurnya, gadis itu mengambil sebuah gaun dan juga mantelnya. Dengan langkah setengah berlari mulai menuruni anak tangga.
“Alisha? Mau ke mana sayang?” Tanya Sisilia begitu melihat putrinya melintas menuju ke arah pintu keluar.
“Ke toko buku, Ma.” Sahutnya.
Gadis it
