Leonardo diseret dan tubuhnya dimasukkan ke dalam ruangan tertutup. Hanya ada satu penerangan di sana. Edgar sedang duduk di kursi, pria itu menuang minuman ke dalam gelas lalu meneguknya dengan sekali tenggak. Leonardo dalam keadaan kedua tangan dan kaki terikat, kepalanya masih sangat sakit. Dia merasa sangat tidak berdaya. Edgar berdiri dari kursinya, pria itu berjalan menghampiri Leonardo. Di melihat wajah Leonardo memucat, sepertinya pria itu kehilangan banyak darah akibat kecelakaan yang dialami oleh pria tersebut. “Kenapa? Kamu sudah tidak tahan dengan rasa sakit ini? Padahal ini tidak seberapa.” Edgar dengan sengaja menginjak kaki Leonardo. Dia melihat Leonardo meringis karena merasa kesakitan. “Hahahaha!” Edgar tertawa puas melihat Leonardo tidak berdaya seperti sekarang. “Kau