Amira nampak gugup, wanita itu tidak tahu apa yang harus dia katakan pada suaminya. Pikirnya suaminya tidak akan pernah mempermasalahkan keuangan seperti biasa. Selama ini Amira tidak pernah disalahkan berapapun uang yang dia ambil untuk kebutuhannya. “Ka-kamu kenapa, Jim? Bukankah aku sudah biasa mengambil berapapun yang aku butuhkan? Kenapa sekarang kamu malah marah-marah seperti ini?” Tanyanya dengan wajah gugup. Amira mencoba tersenyum namun malah kebohongan yang dia sembunyikan semakin terlihat kentara. “Kamu harus mengatakan semuanya dengan jujur, jika tidak, maka aku tidak akan bisa melepaskanmu kali ini.” Ucap pria itu seraya menatap tajam ke arah Amira. Amira semakin panik, wanita itu segera mengambil koper berisi uang dari dalam mobil ke dalam rumah. Uang itu merupakan uang