Keesokan harinya.. Leonardo masih berada di dalam kediamannya, pria itu sedang membuat roti panggang di dapur untuk mengisi perutnya. Secangkir late hangat cukup membuat energinya kembali setelah duduk di depan laptopnya dalam waktu hampir sepanjang malam. Pria itu mulai mengunyah rotinya sambil menggenggam cangkirnya, berdiri menghadap keluar jendela sisi dapur. Pemandangan hutan pinus di luar sana menjadi penyambut pertama di awal paginya. Leonardo melihat kabut di udara menyelimuti sebagian pepohonan, dedaunan nampak hijau dan lebat memanjakan penglihatannya. Tidak ada suara kicau burung, tidak ada angin. Mentari masih belum terlihat di ufuk timur. Hening, sunyi, hanya suara napasnya sendiri yang terdengar olehnya. Suasana seperti ini sudah bertahun-tahun menemani pria itu sejak tingga