Leonardo membawa kopernya pergi meninggalkan kediaman Sisilia. Alisha sempat mengejar, langkah gadis itu terhenti tepat saat mendengar langkah kaki Sisilia berjalan mendekat dari belakang punggungnya. Wanita itu berpura-pura sedih di depan Alisha. “Aku tidak menyangka ternyata Leonardo sepicik itu, pria itu sangat tidak tahu malu. Alisha, kamu harus meninggalkannya. Alisha, aku tidak ingin kamu melupakan rencana awal yang sudah kita susun bersama untuk menghancurkan Leonardo.” Alisha menoleh ke arah Sisilia, gadis itu merasa sangat muak melihat sandiwara yang dimainkan oleh wanita yang berpura-pura menjadi ibu kandungnya tersebut. “Aku tidak pernah lupa, kamu tidak perlu terus-menerus mengingatkanku.” Sahutnya seraya berjalan menuju ke dalam kamarnya. Sisilia menatap punggung Alisha,