Zahira dan Zalita baru selesai mandi dan sedang ngobrol di balkon kamar, tempat favorit mereka karena udara pegunungan masih bersih dan menyegarkan. Pintu kamar diketuk beberapa kali, Zahira dan Zalita saling pandang, mereka kemudian masuk dalam kamar, Zalita berjalan ke arah pintu dan membuka pintu, ia melihat seorang wanita paruh baya yang adalah art rumah tersebut. “Non Zalita dan non Zahira di tunggu mama dan papanya di bawah.” “Iya, kami segera turun.” Art itu berbalik dan meninggalkan kamar yang ditempati Zahira dan Zalita. “Perasaanku tidak enak nih kak.” “Sudah jangan berpikiran buruk dulu, ayo turun,” Zahira berjalan mendekati Zalita, keduanya kemudian turun dan melihat kedua orangtua mereka duduk di sebuah ruangan yang cukup luas sepertinya ruang keluarga. Disana juga