Zahira masuk dalam kamar hotel sekitar jam dua belas malam, ia melihat Nada keluar dari kamar mandi. “Akhirnya kamu pulang juga Ra, aku pikir kamu stay di kamar karena saat kuajak kamu tidak mau. Eh saat aku pulang kamu sudah tidak ada.” “Maaf ya Da,” jawab Zahira, ia membuka syal di lehernya, juga jaket tebal yang ia pakai. Kilau kalung di leher Zahira membuat Nada notice jika ada sesuatu yang baru di tubuh Zahira. “Kamu beli kalung Ra?” Nada berjalan mendekati Zahira yang sedang meletakkan jaketnya di gantungan. Zahira menunduk dan tersenyum. “Enggak….” Nada menatap kalung di leher Zahira, menatapnya intens dan mendelik. “Astaga kalung ini….” “Kenapa kalung ini Da, jangan membuat aku takut ah.” “Sepertinya aku pernah melihat di some place deh, dimana ya?” “Mirip kali, k