“Ra…” Zahira menoleh dan tersenyum pada Zahira, “kamu sudah datang Da,” Zahira meletakkan pistol air dan mendekati Nada yang berdiri tak jauh dari mereka, Alan mengikuti langkah Zahira. Wajah Nada terlihat tegang, ia takut Zahira marah karena sudah menyukai Alan. “Ya udah kalian jalan aja, aku pulang dulu ya,” ucap Zahira, Zahira melewati Nada. “Ra… kamu marah sama aku?” tanya Nada. Zahira menghentikan langkahnya dan berbalik, ia tersenyum, “kenapa aku harus marah, aku hanya tidak mau mengganggu kebersamaan kalian.” “Ya udah kamu juga jalan sama kita, tadi kamu aku jemput, aku harus mengantar kamu pulang,” ucap Alan. “Tidak usah Lan, aku bisa pulang sendiri, have fun ya,” Zahira berbalik dan melanjutkan langkahnya ia meninggalkan arena pekan raya, Zahira menunggu taksi di depan