“Ayo, aku bantu pindahkan tempat tidur Alic ke kamarmu!” tawar Juan. Ana sedikit kaget, merasa tidak enak, lalu buru-buru menolak. “Kami bisa lakukan sendiri, Tuan.” “Iya… Tuan, biar kami lakukan sendiri saja,” timpal Alicia, mendukung ucapan ibunya. Namun wajah Juan langsung mengeras. “Sudah, cepat buka kamarnya sekarang juga!” nada suaranya tidak memberi ruang untuk ditawar. Kedua perempuan itu akhirnya menurut. Juan mengangkat kasur yang tidak terlalu tebal itu dan memindahkannya ke kamar Ana. Kasur itu kemudian digelar di lantai. “Untuk sementara kamu boleh tinggal bersama ibumu,” kata Juan dengan nada lebih lunak. “Nanti kalau sudah terbiasa, kamu bisa ambil kamar di sebelah ibumu. Supaya ibumu tetap lebih leluasa dan kamu pun punya ruang sendiri. Kamar itu terlalu sempit kalau

