Bab 34: Pelukan Hangat dan Erat

1802 Kata

*** Di ambang pintu dapur, Nicola berdiri mematung. Matanya menatap punggung ibunya dengan sorot dingin, lalu perlahan beralih ke arah Catherine. Ia bisa melihat jelas wajah sang kakak ipar yang basah oleh air mata. Bukan hanya karena menangis—tapi luka itu nyata. Kata-kata tajam dan perlakuan kasar yang baru saja keluar dari mulut ibunya begitu menusuk. Nicola terdiam, shock. Ia tak menyangka ibunya sanggup bersikap seperti itu terhadap Catherine. Wanita yang sudah resmi menjadi istri kakaknya, bagian dari keluarga mereka. Seharusnya, sebesar apa pun kebencian Clarissa, ia masih bisa menjaga wibawa dan memperlakukan menantunya dengan hormat. Sikap Clarissa sama sekali tidak mencerminkan martabat keluarga Blaxton. Jika ada satu nama yang pantas dijuluki sebagai mertua paling galak d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN