*** Masih di mall yang sama, hanya beberapa jarak dari tempat Nicolas duduk dengan tenang menikmati espresso-nya, suasana berbeda menyelimuti sebuah ruangan berlapis marmer dan pencahayaan lembut keemasan. Toilet wanita itu sepi, hanya diisi oleh suara gemericik air dari wastafel otomatis yang baru saja dimatikan. Giuliana berdiri di depan cermin lebar, di bawah cahaya lampu gantung kristal yang memantulkan siluet wajahnya dengan anggun. Gaun satin selutut berwarna gading melingkupi tubuh rampingnya, kontras dengan rambut pirang keemasannya yang tersisir rapi ke samping. Ia baru saja mencuci tangannya. Jemarinya yang lentik tampak sibuk menepuk-nepukkan tisu halus ke sela-sela jari dan pergelangan, memastikan tidak ada air yang tersisa. Lalu, ia membuka tas branded-nya berwarna beige