*** Nicolas menghentikan ciuman mereka perlahan, lalu menarik keluar jarinya dari dalam tubuh Catherine. Wanita itu sempat melenguh keras—terasa hampa seketika. Satu tangannya masih melingkar di pinggang Catherine, menahan tubuh istrinya erat sambil ia perlahan membaringkannya di atas kasur. Ia bangkit dari tempat tidur, lalu melirik dua jarinya yang basah kuyup. Cairan bening itu mengilap di bawah cahaya siang yang menembus gorden. Nicolas terkekeh pelan, lalu menatap Catherine yang terengah di atas ranjang—terlentang, dengan tubuh yang masih gemetar. “Lendir premium, baby,” pujinya dengan suara serak, sembari mengedipkan sebelah mata ke wanita itu. Sementara Catherine, tubuhnya terlalu lemah, tak sanggup memberi respon banyak. Dia hanya menggigit bibir—malu-malu. Berdiri di sisi