Bab 135: Sensitif
Pagi menembus celah tirai kamar hotel yang tak sepenuhnya tertutup rapat. Kota Los Angeles mulai bergerak. Tapi pria itu—Edmund—baru saja selesai memakai pakaian dan mengenakan kembali jas hitamnya yang kemarin.
Kerah kemejanya kusut, rambutnya sedikit berantakan, dan dasinya hanya disampirkan longgar di leher. Meski tubuhnya membawa aroma sisa keringat malam dan alkohol mahal, parfum mewah yang ia semprotkan di leher dan d**a cukup untuk menutupi bau tak sedap itu.
Dia pergi begitu saja tanpa memperdulikan Ophelia yang masih tertidur—tubuh polosnya bergelung dibawah selimut tebal.
Dia tak langsung pulang ke rumah utama.
Bukan ke tempat di mana istrinya biasa menunggu dengan sabar dan pura-pura tidak tahu atas apa yang dia lakukan selama ini. Tapi ke satu tempat lain
