Ekspresi kesal dan cemberut masih menghiasi wajah Luna saat ia memasang tenda. Bagaimana tidak? Jauh-jauh datang ke tempat ini untuk menghindari keramaian, malah bertemu dengan teman-teman sekelasnya. Lebih menyebalkan lagi, mereka justru memasang tenda tepat di depan dan di sekitarnya. Hal itu membuat Luna semakin tidak nyaman jika harus berinteraksi dengan Ardan. Untungnya, Ardan membawa dua tenda. Setidaknya, itu bisa sedikit mengurangi rasa canggungnya di hadapan teman-temannya. "Pak Ardan mau kopi nggak?" tanya Dafa cukup keras, karena letak tendanya berada di paling ujung. "Enggak, Fa. Minum aja. Saya udah minum kopi tadi pagi," balas Ardan santai sambil menyalakan rokok dengan korek api. "Alat panggangnya aku taruh di tengah-tengah aja, ya. Nanti malam biar enak bakar-bakaranny