Reyhan sudah membalas pesan yang dikirimkan oleh Farah. Dia beralasan sedang banyak pekerjaan di restoran hingga tidak tahu kalau Farah meneleponnya sejak pagi. Farah langsung menelepon Reyhan begitu mendapatkan pesan balasan darinya. Mau tidak mau Reyhan harus menjawab panggilan telepon itu agar Farah tidak semakin marah kepadanya. “Halo, Far,” sapa Reyhan, setelah menempelkan handphone di telinga kirinya. “Kamu ke mana saja, Rey? Kenapa sejak pagi kamu nggak menjawab telepon dari aku?” tanya Farah, to the point. “Maaf, Far, aku sedang sibuk di restoran. Handphone-nya aku silent, jadi aku nggak tahu kalau kamu menelepon sejak pagi,” kata Reyhan beralasan. Farah berdecak. “Kenapa mesti di silent segala, Rey? Bagaimana kalau ada telepon yang penting?” tanyanya terdengar kesal. “Iya, ma