Malam ini, Reyhan mengajak Farah makan malam di salah satu restoran miliknya yang ada di Kota Jakarta. Pukul setengah tujuh malam dia sudah tiba di depan unit apartemen Farah untuk menjemputnya. Reyhan membunyikan bel apartemen dan menunggu selama beberapa menit hingga pintu apartemen di hadapannya terbuka. Reyhan terpaku melihat penampilan Farah yang mengenakan gaun malam tanpa lengan berwarna hitam. Farah tampak cantik dan seksi mengenakan gaun itu dengan makeup yang menghiasi wajahnya. “Rey!” Farah memanggil nama Reyhan sambil melambaikan tangan di depan mukanya. “I-iya, Far,” sahut Reyhan, tergagap. Dia mengerjapkan mata untuk menyadarkan diri dari keterpakuannya. “Kita berangkat sekarang, Rey?” tanya Farah, menatap Reyhan. “Iya, Far,” jawab Reyhan, menganggukkan kepala. “Kamu