REVAN sampai di depan pintu apartemen Axel saat jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dia tahu, tidak seharusnya dia bertamu malam-malam begini, tapi dia tidak bisa mundur lagi. Dia harus membawa Celia secepatnya ke Jakarta untuk mengembalikan ingatan Axel sebelumnya. Dia tidak akan membiarkan teman baiknya itu lupa akan perasaan cintanya pada Celia atau Axel akan mengalami penyesalan yang tidak ada habisnya. Revan mendesah kasar. Dia tahu nomor password apartemen Axel. Dia bisa saja masuk tanpa permisi, tapi mengingat ada dua orang perempuan menginap di dalamnya, dia tidak mungkin langsung masuk begitu saja ke dalam, kan? Jadilah, dia mengetuk pintu layaknya tamu terhormat. Walaupun dia terkenal sebagai bajing*n b*ngsat, tapi dia masih punya secuil etika, terutama jika di dalam sa

