JANGAN kira, mendiamkan seorang Axel itu mudah. Celia harus berusaha keras menahan mulut bawelnya untuk tetap terdiam saat pria itu berada di dekatnya. Axel bahkan terlihat santai walau sudah dua hari mereka terus seperti itu tanpa adanya kemajuan. Ingin rasanya Celia memaki-maki Axel dengan suara keras. Menyuruh Axel untuk meminta maaf padanya atas apa yang telah dia perbuat dan masih banyak lagi uneg-uneg yang ingin ia sampaikan pada pria itu. Namun, gengsi membuatnya hanya bisa mengabaikan dan pura-pura menganggap pria itu tidak ada di kehidupannya. Apa memang begitulah yang Axel inginkan dari hubungan mereka? Sama-sama asing untuk selamanya, walaupun setiap harinya mereka bertatap muka nyaris dua puluh empat jam? Celia menghela napas kasar. Dia tidak berharap perkiraannya memang be